- Pergerakan adalah kebangkitan untuk memperjuangkan kondisi yang lebih baik.
- Ideologi adalah kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis.
- Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih atau mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
- Sistem ekonomi adalah aturan/tatanan tentang bagian-bagian dan antar-bagian ekonomi (struktural), dan segenap corak, watak, serta perilaku di dalam dan di antara bagian-bagian ekonomi (kultural). Oleh karena itu, Sistem Ekonomi PERGERAKAN adalah segenap aturan dan tatanan yang harus dibangun di atas struktur ekonomi baru yang menata seluruh bagian; di dalam tiap-tiap bagian, di antara bagian-bagian, dan antara keseluruhan bagian dengan di luar bagian itu. Pada saat yang sama, Sistem Ekonomi PERGERAKAN adalah segenap aturan dan tatanan yang dibangun dalam kultur ekonomi baru yang mengatur corak, watak, dan perilaku ekonomi yang mengubah watak individualistis dan kapitalistik menjadi watak kolektif dan sosialistik
Suprastruktur bagi sistem ekonomi adalah ideologi, yang menjadi tujuan panjang (lifetime), panduan bagi struktur dan infrastruktur ekonomi. Sebagai suprastruktur, ideologi mengatasi keseluruhan struktur, dalam arti menjadi struktur tertinggi yang harus dirujuk oleh setiap bagian, antar-bagian, dan hubungan keseluruhan bagian dengan bagian diluar sistem. Ideologi adalah juga makro bagi sistem ekonomi, dalam arti menjadi payung bagi keseluruhan sistem, baik struktur maupun kultur dalam sistem ekonomi. Demikianlah maka suprastruktur ekonomi bersifat ideal, merupakan cita-cita ekonomi yang dituju oleh sistem. Di sinilah kita meletakkan nilai-nilai perjuangan kolektif menuju, keadilan dan pemerataan, serta kesejahteraan rakyat.
Struktur bagi sistem ekonomi adalah pengaturan bagian-bagian yang terdapat di dalam sistem ekonomi, baik pada bagian-bagian itu sendiri maupun di antara bagian-bagian tersebut dan antara keseluruhan bagian itu dengan bagian di luar sistem. Ini penting untuk menandai secara jelas siapa sesungguhnya yang dimaksud sebagai penganut sistem ini dan siapa yang bukan. Dalam konteks waktu, untuk menegaskan garis dan arah perjuangan, penandaan ini juga penting untuk membedakan mana yang dituju dan apa yang sekarang dihadapi. Secara praktik, keseluruhan cita-cita yang dituju oleh sistem ini harus dinyatakan eksplisit sebagai ideologi ekonomi PERGERAKAN, sementara pemosisian perjuangan dalam sistem yang sedang berlaku sekarang juga dipertegas sebagai politik ekonomi PERGERAKAN.
- Konsepsi yang dimaksud adalah menyangkut apa barang yang diproduksi (mode konsumsi), bagaimana memproduksinya (mode produksi), dan untuk siapa produksi dilakukan (mode alokasi);
- Ekonomi PERGERAKAN adalah sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, di mana produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, di bawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat (rakyat) dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian;
- Ekonomi PERGERAKAN adalah penyelenggaraan ekonomi yang memberi dampak kepada kesejahteraan rakyat kecil dan kemajuan ekonomi rakyat, yaitu keseluruhan aktivitas perekonomian yang dilakukan oleh rakyat kecil dengan motor penggerak utamanya adalah tenaga-tenaga produktif petani, buruh dan nelayan.
Tujuan dan Sasaran Sistem, Ekonomi PERGERAKAN
Bertolak dari uraian tersebut, dapat ditegaskan bahwa tujuan utama penyelenggaraan sistem ekonomi PERGERAKAN pada dasarnya adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian. Bila tujuan utama ekonomi PERGERAKAN itu dijabarkan lebih lanjut, maka sasaran pokok ekonomi PERGERAKAN dalam garis besarnya meliputi lima hal berikut:
- Tersedianya peluang kerja dan penghidupan yang layak bagi seluruh anggota masyarakat;
- Terselenggaranya sistem jaminan sosial bagi anggota masyarakat yang membutuhkan, terutama fakir miskin dan anak-anak terlantar;
- Terdistribusikannya kepemilikan modal material secara relatif merata di antara anggota masyarakat.
- Terselenggaranya pendidikan nasional secara cuma-cuma bagi setiap anggota masyarakat;
- Terjaminnya kemerdekaan setiap anggota masyarakat untuk mendirikan dan menjadi anggota serikat-serikat ekonomi;
Nilai-Nilai Dasar Sistem Ekonomi PERGERAKAN
Apa yang dimaksud dengan Basis Ekonomi Rakyat?
- Hubungan produksi dimana penguasaan alat-alat produksi harus berada di tangan tenaga-tenaga produktif masyarakat yang mengusahaknnya secara kolektif untuk memenuhi keperluan hidup seluruh masyarakat, materil dan kulturil, tanpa mengadakan pemerasan dan penghisapan dalam bentuk apapun terhadap kaum pekerja;
- Keseluruhan aktivitas perekonomian yang dilakukan oleh rakyat kecil dengan motor penggerak utamanya adalah tenaga-tenaga produktif petani, buruh dan nelayan;
- Basis Ekonomi Rakyat ditopang oleh empat pilar, yakni: 1) kedaulatan dalam konsumsi, 2) kemandirian produksi, 3) keadilan dalam distribusi, dan 4) kewibawaan kelembagaan ekonomi;
- Kemanusiaan, yaitu : “kemerataan sosial, yaitu ada kehendak kuat warga masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial, tidak membiarkan terjadi dan berkembangnya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial”.
- Kesetaraan, yaitu: adanya pengakuan yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam hal penguasaan dan pengusahaan alat-alat produksi, terlibat dalam proses produksi dan menikmati hasil kerja produksi.
- Kebebasan dan kolektivisme, banyak orang mempertentangkan antara kebebasan dengan kolektivisme. Sesungguhnya yang terang berhadapan adalah antara faham liberal (liberalisme) yang bertumpu pada kebebasan individu versus faham kolektif yang bertumpu pada kebebasan kolektif. Sedangkan yang dimaksud di sini adalah kebebasan sebagai filsafat manusia dan faham kolektivisme sebagai faham yang meletakkan kebebasan manusia dalam kolektif. Oleh karena itu, kaum PERGERAKAN harus memahami terlebih dahulu masing-masing konsep tersebut
- Kebebasan adalah milik setiap orang, baik sendirian maupun bersama-sama, dalam menggerakkan potensi dirinya untuk mempertinggi derajat kemanusiaannya. Oleh karena itu, derajat kemanusiaan adalah ukuran tertinggi bagi kebebasan. Setiap upaya dalam menggerakkan potensi diri orang perorang ataupun bersama-sama harus diukur dari pencapaian derajat kemanusiaan. Itulah sebabnya dalam ideologi ekonomi PERGERAKAN yang menjadi keyakinan pertama adalah bahwa sistem ini mengakui kebebasan yang pada hakekatnya sudah dimiliki setiap manusia sejak lahir, untuk dimanifestasikan sebagai upaya menggerakkan potensi dirinya, secara perseorangan maupun bersama-sama untuk mempertinggi derajat kemanusiaannya. Sistem ekonomi PERGERAKAN sungguh percaya bahwa kebebasan yang dimiliki perseorangan dan bersama ini dapat menjadi alas prinsipil bagi kemajuan ekonomi bersama jika dijalankan untuk mempertinggi derajat kemanusiaan yang pada hakekatnya bersifat universal. Pada saat seorang kaum PERGERAKAN menggerakkan potensi dirinya sebagai manifestasi kebebasannya, ia akan mengabdi pada keseluruhan yang utuh dari dirinya sebagai ukuran tertinggi dari derajat kemanusiaannya. Kebebasan yang dimilikinya tidak akan ditujukan hanya untuk kepuasan badaninya karena pada saat yang sama ia harus memenuhi kepuasan ruhaninya. Pada saat bersama-sama, kaum PERGERAKAN dengan sendirinya akan mengabdi pada keseluruhan yang utuh dari kolektifnya sebagai ukuran tertinggi dari derajat kemanusiaannya. Kebebasan yang dimilikinya tidak akan ditujukan hanya untuk kepuasan individualnya karena pada saat yang sama ia harus memenuhi kepuasan orang-orang lain dalam kolektifnya. Demikian selanjutnya pada kolektif yang lebih besar, derajat kemanusiaan tertinggi tidak mungkin dicapai oleh satu kolektif kecil dengan mengabaikan kolektif-kolektif lainnya. Demikian jugalah kaum PERGERAKAN meyakini dan memperlakukan kebebasan yang dimilikinya, sebagai alas prinsip yang membedakan jalan kaumnya, sebagai panduan untuk menghadapi ajaran dan sistem yang dilawannya, sekaligus sebagai prinsip dari kedaulatan.
- Kolektivisme adalah kesadaran budi dan hati nurani manusia untuk mengerjakan sesuatu oleh semua dan untuk semua. Artinya, kepentingan dan kesejahteraan bersamalah yang harus diutamakan, dan bukan kepentingan atau kesejahteraan orang-seorang. Selain itu, didalam segala usaha dan karya, cinta-kasih dan kewajibanlah yang menjadi pendorong dan penggeraknya, dan buka hak serta nafsu tuntutan yang berkuasa.
- Gotong royong, yaitu: usaha, karya, kerja dari semua untuk kepentingan semua atau jerih payah dari semua untuk kebahagiaan bersama. “Gotong” pada dasarnya merupakan suatu kesadaran dan semangat untuk mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya secara bersama-sama, serentak, beramai-ramai, tanpa memikirikan dan mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan selalu untuk kebahagian bersama. “Royong” merupakan pembagian hasil kerja bagi masing-masing anggota masyarakat sesuai dengan tempat dan sifat sumbangan karyanya masing-masing.
- Rakyat dan Negara.
- Rakyat adalah orang perorang yang secara sadar menyatakan dirinya sebagai bagian dari suatu sistem kolektif. Oleh karena itu, ukuran tertinggi dari kerakyatan seseorang adalah pada kolektifnya. Orang perorang yang melebih-lebihkan individualitasnya dan mengabaikan kolektifnya sesungguhnya sedang mengabaikan kerakyatan pada dirinya. Dalam konteks bernegara, orang perorang sedemikian adalah tidak mempedulikan kebernegaraannya, melainkanhanya memanfaatkan negara dalam mencapai tujuan-tujuan individualnya. Mereka tidak akan pernah mau tunduk pada negara sebagai manifestasi kolektifnya karena keyakinan bahwa diri individunya lebih penting dari lainnya. Negara dalam pandangan tersebut tidak bisa diharapkan untuk memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, kecuali janji-janji palsu yang menjadi topeng bagi tujuan-tujuan individualistik. Dalam konteks kolektif yang lebih kecil, orang perorang yang mengabaikan kolektifnya sesungguhnya tidak mungkin menjalankan kerjasama karena pada dasarnya ia tidak mengakui kolektifnya melainkan sekadar alat dalam pencapaian tujuan individualnya. Bahkan dalam konteks perseorangannya, orang perorang seperti itu hanya akan mengejar kekhususan-kekhususan dalam dirinya karena pada saat yang sama dia mengabaikan keseluruhan yang utuh dari dirinya. Demikian jugalah kaum PERGERAKAN meyakini dan meletakkan kerakyatan sebagai panduan dalam menata dan mengatur struktur ekonominya.
- Negara, adalah manifestasi kolektif besar yang secara langsung dan tidak langsung mengabdi pada anggota kolektifnya. Oleh karena itu, ukuran eksistensial tertinggi dari negara adalah pada kolektifnya. Kongres rakyat adalah kelembagaan tertinggi yang mengatur negara. Kongres rakyat secara bertahap dilakukan pada setiap kolektif kecil disesuaikan dengan luas dan kompleksitas bangsa.
Karakteristik Pokok Sistem Ekonomi PERGERAKAN
Pada bagian ini, sistem ekonomi PERGERAKAN akan memberikan jawaban tentang bagaimana seluruh cita-cita yang terdapat dalam ideologi ekonomi ini akan dicapai. Sebgian besar, dengan tidak mengabaikan bagian-bagian kecil lainnya, dari cara-cara pencapaian tersebut disebutkan sebagai politik ekonomi PERGERAKAN. Politik di sini mengatur soal hakikat dari jalan pencapaian ekonomi, proses pencapaiannya, dan nilai-nilai yang menyertainya.
Politik ekonomi PERGERAKAN ditopang oleh empat pilar, yakni: 1) daulat konsumsi; 2) kemandirian produksi; 3) keadilan dalam distribusi; dan 4) kewibawaan lembaga ekonomi. Hakikat, proses, dan nilai dari pencapaian tujuan ekonomi PERGERAKAN diletakkan dalam rangkaian empat pilar tersebut, baik dalam skala mikro, meso, maupun makro, begitupun dalam aspek struktural maupun kulturalnya. Penataan struktur dalam system ekonomi PERGERAKAN dimaksudkan sebagai pemosisian bagian-bagian kedalam ukuran dan tingkatan ekonomi.
Pertama, yang dimaksud sebagai bagian-bagian itu adalah orang perorangan, kolektif kecil dan kolektif besar sebagai pelaku ekonomi. Pada prinsipnya setiap kaum PERGERAKAN ditempatkan sebagai pelaku ekonomi, dalam ukuran dan tingkatan mikro-meso-makro, dan dalam keempat pilar konsumsi-produksi-distribusi-kelembagaan.
Kedua, hubungan antar manusia dalam proses produksi terdiri atas variabel :
– Makro Sektoral
– Agraris
– Industri manufaktur
– Perniagaan
– Kepemilikan
– Pengambilan keputusan
– Penyelenggaraan
- Pentingnya peran negara yang kuat untuk menyusun (mengatur) perekonomian (tatanan, bangun usaha, dan wadah ekonomi) nasional dan dihindarkannya perekonomian nasional yang (kembali) dikuasai bangsa dan korporasi asing (kekuatan pasar bebas). Negara perlu mengarahkan agar bangun usaha ekonomi yang tumbuh berkembang adalah bangun usaha yang bertumpu pasa usaha bersama (kolektivitas) dan berasas kekeluargaan (kebersamaan) seperti-halnya koperasi, dan bukannya (kembali) bertumpu pada asas perorangan (individual-korporasi) dan persaingan bebas (kapitalistik-liberal);
- Barang yang harus mendapat prioritas utama untuk diproduksi adalah barang-barang dan jasa yang menyangkut kebutuhan dasar (basic need) dan memberikan manfaat bagi kepentingan/hajat hidup orang banyak (public goods), seperti pangan, sandang, sarana transportasi, pendidikan, kesehatan dan sebagainya;
- Penekanan cara produksi yang berbasis pada prinsip kolektivitas dalam kegiatan perekonomian. Masyarakat secara bersama-sama dilibatkan dalam proses produksi, dan dalam hal produksi yang mempunyai arti yang sangat penting (terkait hajat hidup orang banyak), penanganannya langsung di bawah negara;
- Karena orientasi produksi adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan mewujudkan keadilan sosial, maka produksi yang dihasilkan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas (rakyat banyak), bukan untuk segelintir orang yang kebetulan mempunyai daya beli yang berlebihan. Ini masih ditambah lagi bahwa pendistribusian produksi itu harus bersifat adil dan tidak menimbulkan ketegangan dalam masyarakat.
- Pemerataan penguasaan alat dan faktor produksi. Dalam rangka itu, penyelenggaraan produksi dalam sistem ekonomi PERGERAKAN harus dilakukan dengan terus menerus melakukan penataan kelembagaan, yaitu dengan cara memeratakan penguasaan alat, modal atau faktor-faktor produksi kepada segenap lapisan anggota masyarakat. Proses sistematis untuk mendemokratisasikan penguasaan faktor-faktor produksi atau peningkatan kedaulatan ekonomi rakyat inilah yang menjadi substansi sistem ekonomi kerakyatan;
- Pola hubungan produksi kemitraan, bukan buruh-majikan. Pada koperasi memang terdapat perbedaan mendasar yang membedakannya secara diametral dari bentuk-bentuk perusahaan yang lain. Di antaranya adalah pada dihilangkannya pemilahan buruh-majikan, yaitu diikutsertakannya buruh sebagai pemilik perusahaan atau anggota koperasi. Sebagaimana ditegaskan oleh Bung Hatta, “Pada koperasi tak ada majikan dan tak ada buruh, semuanya pekerja yang bekerjasama untuk menyelenggarakan keperluan bersama”. Karakter utama ekonomi PERGERAKAN atau demokrasi ekonomi pada dasarnya terletak pada dihilangkannya watak individualistis dan kapitalistis dari wajah perekonomian. Secara mikro hal itu antara lain berarti diikutsertakannya pelanggan dan buruh sebagai anggota koperasi atau pemilik perusahaan. Sedangkan secara makro hal itu berarti ditegakkannya kedaulatan ekonomi rakyat dan diletakkannya kemakmuran masyarakat di atas kemakmuran orang seorang;
- Kepemilikan saham oleh pekerja. Dengan diangkatnya PERGERAKAN atau demokrasi sebagai prinsip dasar sistem perekonomian Indonesia, prinsip itu dengan sendirinya tidak hanya memiliki kedudukan penting dalam menentukan corak perekonomian yang harus diselenggarakan oleh negara pada tingkat makro. Ia juga memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menentukan corak perusahaan yang harus dikembangkan pada tingkat mikro. Perusahaan hendaknya dikembangkan sebagai bangun usaha yang dimiliki dan dikelola secara kolektif (kooperatif) melalui penerapan pola-pola Kepemilikan Saham oleh Pekerja. Penegakan kedaulatan ekonomi rakyat dan pengutamaan kemakmuran masyarakat di atas kemakmuran orang seorang hanya dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip tersebut.
Lanju ke –> MANIFESTO EKONOMI KPRI (Bagian III: PROGRAM-PROGRAM POKOK)