Pada Rabu (14/5) dini hari, Bangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) dan rumah warga di kompleks kantor dan kampus Serikat Petani Pasundan (SPP) Garut Jalan Raya Samarang Desa Cimanganten Kec. Tarogong Kaler garut ludes dilalap sijago merah. Peristiwa yang terjadi kira-kira pukul 03.00 WIB itu mengejutkan sejumlah aktivis SPP yang sedang menginap dikantor SPP, tepat disebelah bangunan PUSDIKLAT yang terbakar.

Selain bangunan PUSDIKLAT SPP, satu rumah penduduk, bangunan mushala, mes dan WC yang berada dalam lingkungan kompleks kantor SPP juga hangus berikut seluruh isinya. satu motor Yamaha Mio dan berbagai peralatan elektronik pun hancur dilalap api. tak ada korban jiwa, namun kejadian tersebut menimbulkan kerugian material sekitar Rp. 350 juta lebih.

Saksi mata, Anwar (salah satu aktivis SPP) mengatakan, api terlihat membesar dari bangunan PUSDIKLAT bagian depan. Saat itu, ia langsung berlari dalam mes dan membangunkan orang-orang yang sedang tidur untuk meminta tolong memadamkan api. Akan tetapi, saat itu api sudah tidak bisa dikendalikan. 

Api cepat membesar karena bangunan PUSDIKLAT, Mess, Mushala maupun WC, serta rumah milik penduduk yang terbakar itu merupakan bangunan semi permanent terbuat dari bahan yang rentan terbakar. rumah yang terbakar merupakan milik Ihin Solihin. Luas bangunan yang terbakar mencapai 108 m2. 

Sekjen SPP, Agustiana memperkirakan kerugian material akibat kejadian tersebut tak kurang dari Rp. 350 juta. Agustiana mengaku, yang paling disesalinya dari peristiwa tersebut adalah banyaknya dokumen penting, seperti beberapa pengajuan tanah yang sedang diajukan masyarakat, ikut terbakar. 

Ia juga mengaku tak mau berspekulasi mengenai penyebab kebakaran tersebut, apakah kebakaran murni atau ada faktor kesengajaan. “Saya serahkan semuanya pada pihak kepolisian untuk menanganinya,” ujarnya. 

Kapolwil Priangan Kombes Pol. Anton Charliyan, yang berada di lokasi kebakaran, tidak bisa memberikan keterangan mengenai dugaan penyebab kebakaran tersebut. Namun ia berjanji berupaya keras mengungkap penyebab kebakaran tersebut. 

15 orang aktivis tinggal di Mess SPP, termasuk satu keluarga dengan dua anak. Kejadian ini tidak menyisakan satupun harta benda. 

Untunglah bangunan di Kompleks SPP tidak semua terbakar, masih ada dua bangunan lagi, yaitu Kantor serta Mess lama yang masih disewa.

Pukul 07.00 WIB

6 orang aktivis SPP melaporkan secara resmi serta diminta untuk membuat Berita Acara Penyelidikan di Markas Polisi Resort Garut.

Seluruh Kompleks SPP yang terbakar diberi batas Police Line.

Anggota SPP dari berbagai OTL di Garut, Ciamis, Bandung dan Tasikmalaya mulai berdatangan.

Pukul 17.00 WIB

Rombongan PUSLABFOR MABES POLRI, memeriksa seluruh wilayah kebakaran serta mengambil bukti-bukti dan mewawancarai beberapa saksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *